SOLO, (Panjimas.com) – Ustadz Bachtiar Nasir, Ketua GNPF Ulama bersilaturrahmi ke Ponpes Takmirul Islam Solo bersama tokoh, Ulama, Habaib dan pimpinan Ponpes se Soloraya disambut Sholawat badar, Ahad (19/11/2017).
Sekjend MIUMI tersebut hadir sekitar pukul 16:00 WIB, UBN dan tokoh MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) Pusat memasuki pendopo yang berada di tengah Ponpes Takmirul Islam, tim Hadroh santri Ponpes langsung melantunkan Sholawat Badar dengan merdu.
Bermaksud menjalin persatuan umat Islam, Ustadz Muhammad Halim, pimpinan Ponpes Ta’mirul menjelaskan bahwa saat ini sudah tidak perlu berdakwah masalah kilafiyah.
“Kekuatan Islam bukan karena senjata tetapi iman dan amalan. Lihat Nabi Ibrahim, lihat Nabi Musa, musuhnya Fir’aun pasukannya seribu lengkap dengan senjata tetapi kalah. Saya melihat jika dakwah kilafiyah ini yang terus didakwahkan akan menjadi perpecahan,” ungkap Ustadz Halim dihadapan tokoh se Soloraya.
Dalam kesempatan tersebut, UBN mengungkapkan bahwa Islam memiliki peradaban yang telah teruji puluhan abad memimpin negara bahkan dunia.
“Yang mengalahkan peradaban barat adalah peradaban atheisme dan komunis. Maka Islam harus tampil dengan peradabannya sendiri, saat nya kita buktikan diri, buktikan kita bangsa besar,” ujar Sekjen MIUMI itu.
“Kemudian pertanyaannya ada tiga, ini umat sedang naik ghirohnya. Bagaimana tarbiyah umat, bagaimana kepemimpinan kita, bagaimana memanage ini semua. Kalau kita sukses insyaAllah kita akan menang, dan Indonesia tegak dimuka bumi,” imbuhnya.
UBN meminta pertemuan tokoh dan Ulama tersebut dilanjutkan dengan membuat grup WhatsApp yang difungsikan sebagai koordinasi antar Ulama dan Tokoh yang akan membahas permasalahan umat. Dia kedepankan bahwa “Berpecah itu haram, berbeda itu halal”. [SY]