SRINAGAR, (Panjimas.com) – 6 pejuang Kashmir dan seorang pasukan komando Angkatan Udara India dilaporkan terbunuh dalam baku tembak di bagian Utara Jammu Kashmir pada hari Sabtu (18./11) lalu, demikian menurut pernyataan Militer India.
Menurut pernyataan Kepolisian India, pasukan India sebelumnya memiliki laporan intelijen mengenai kehadiran militan Kashmir di daerah Utara Jammu Kashmir dan mereka segera menutup daerah itu.
“Para gerilyawan mulai menembak pasukan kami dan kami melakukan pembalasan yang menyebabkan baku tembak tersebut,” imbuhnya.
Juru bicara Pertahanan Kolonel Rajesh Kalia mengatakan: “Enam militan telah terbunuh sejauh ini dalam sebuah operasi di daerah Hajin di Distrik Bandipora. Seorang tentara Angkatan Udara India juga tewas dan seorang tentara lainnya terluka. Operasi tersebut telah berakhir,” pungkasnya, dikutip dari Anadolu.
Shesh Paul Vaid, Kepala Polisi India di wilayah tersebut, membenarkan bahwa satu dari enam militan yang dibunuh adalah seorang keponakan dari Komandan Tinggi Laskar Zaki ur Rehman Lakhvi.
Shesh Paul Vaid pekan lalu mengatakan, sejauh ini 170 pejuang Kashmir telah dibunuh pasukan India pada tahun 2017, yang merupakan rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Sebuah pemberontakan baru-baru ini dimulai pada 8 Juli 2016 setelah pembunuhan komandan militan Kashmir berusia 21 tahun Burhan Wani.
Sejak saat itu, wilayah Kashmir menghadapi gelombang demonstrasi selama 121 hari dan pemerintah India menanggapi aksi demonstrasi tersebut dengan memberlakukan jam malam ketat dan tindakan kekerasan kejam.
Menurut rincian dari Polisi, lebih dari 7.000 warga sipil, termasuk aktivis hak asasi manusia, telah ditangkap karena berpartisipasi dalam demonstrasi.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Juga di area gletser Siachen di Kashmir Utara, tentara India dan Pakistan telah bertempur sesekali sejak tahun 1984. Kemudian, gencatan senjata mulai berlaku pada tahun 2003.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya.
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China.[IZ]