DAMASKUS, (Panjimas.com) – Sedikitnya 12 warga sipil terbunuh saat pasukan rezim Assad membombardir wilayah Ghouta Timur, yang terletak di sebelah Timur ibukota Damaskus, Sabtu (18/11), demikian menurut sumber pertahanan sipil Suriah.
Madyara, Haresta, Arbin, Hamuriyyah, Zamalka dan Hazze menjadi sasaran serangan pasukan Assad.
Menurut saksi mata, serangan udara dan tembakan-tembakan melalui udara menghantam kota Haresta yang menyebabkan dua warga sipil tewas.
Sementara itu dikabarkan Desa Hazze juga terkena serangan rezim Assad, dimana empat orang, termasuk dua anak meninggal dunia, menurut sumber pertahanan sipil Suriah tersebut, yang berbicara secara anonim.
Secara terpisah, dalam serangan udara lainnya, 6 warga sipil terbunuh di wilayah Madyara.
Sejumlah korban-korban luka segera dilairkan ke fasilitas medis terdekat.
Serangan brutal rezim Assad terhadap wilayah Ghouta Timur terjadi antara 14-17 November hingga menewaskan 45 warga sipil, demikian menurut laporan sumber pertahanan sipil, dikutip dari AA.
Ghouta Timur sebagaimana diketahui berada dalam jaringan zona de-eskalasi militer – yang disepakati kubu-kubu Suriah melalui perundingan yang disokong Turki, Rusia dan Iran – di mana tindakan agresi militer dilarang secara eksplisit.
Namun, pasukan rezim Assad telah berulang kali menyerang distrik-distrik tersebut pekan ini, hingga menyebabkan puluhan warga sipil tewas ataupun terluka.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah telah mencapai angka lebih dari 470.000 jiwa. [IZ]