SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Ustadz Azhari Dipo Kusumo, generasi ke 5 cucu Pangeran Diponegoro asal Lamongan itu berpesan kepada umat Islam menjelang satu tahun aksi bela Islam 212.
Ustadz Dipo mengingatkan umat Islam tidak perlu memperdebatkan perbedaan khilafiyah. Harus mengedepankan ukhuwah meninggalkan perpecahan, karena perbedaan merupakan fitrah dari Allah.
“Bersemangatlah untuk saling merangkul, melupakan perbedaan khilafiyah, perbedaan itu menyebabkan perpecahan. Allah perintahkan Wa’ tashimu bihablillahi jami’an, dan janganlah berpecah belah, wala tafaroku,” katanya di Hotel Assalam, Kartosuro, Sukoharjo, Sabtu (18/11/2017).
Ustadz Dipo menyoroti perpecahan umat Islam yang telanjang diperlihatkan di tubuh NU, dan Banser karena ada oknum yang menggerogoti ormas tersebut. Dia meminta umat Islam menyelamatkan Banser.
“Ini agar kita semangat meski musuh mencerai beraikan kita. Temen-temen dari nahdliyin, Banser harus kita rangkul bersama. Banser adalah harta yang harus kita lindungi. Kita harus bertanggung jawab dengan unsur-unsur yang merusak Banser,” terangnya.
“Ingat sejarah Banser itu sangat emas dalam hal ini. Maka bersama Banser, Kokam, dan umat lain, kita akan berjuang menyelamatkan NKRI. Hanya umat Islam yang bisa melakukan hal itu,” imbuhnya. [SY]