JAKARTA (Panjimas.com) – Tokoh muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai banyak sekali kejanggalan yang kita bisa saksikan dengan peristiwa kecelakaan Setya Novanto (SN) tadi malam.
Pertama, selama ini SN itu hidup dengan kemewahan dan harta melimpah. “Saya tidak pernah melihat dia memiliki atau mau berkendaran mobil sekelas fortuner. Itu bukan levelnya,” kata Ahmad Doli.
Kedua, SN selalu kemana-mana didampingi banyak ajudan dan dikawal patwal polantas bila jalan ke mana-mana.
Ketiga, alasan terjadinya kecelakaan itu karena SN buru-buru mau ke KPK, padahal sehari sebelumnya SN menghilang karena menghindar jemput paksa.
Keempat, bila dilihat dari kerusakan mobilnya, itu masuk kategori kecelakaan ringan dan seperti dengan sengaja ditabrakkan. Jadi tidak ada yang bisa terluka parah dengan kecelakaan “aneh” itu.
“Sulit untuk tidak bisa kita disimpulkan bahwa semua itu adalah rekayasa untuk SN kembali menghambat proses hukum yang sedang berjalan. Bila dilihat dari track recordnya, saya menduga skenario berikutnya setelah kecelakaan ini adalah SN akan menyatakan dirinya gegar otak, amnesia, lupa ingatan, dan berharap kasusnya tidak dapat diteruskan. Dan bukan tidak mungkin kemudian berusaha izin berobat ke luar negeri sebagai bagian dari upaya melarikan diri,” ungkap Ahmad Dolli.
Tapi, lanjut Dolli, mereka lupa bahwa rakyat Indonesia saat ini tidak lagi bodoh. Masyarakat kita sudah sangat cerdas dan mampu mengakses berbagai informasi serta menganalisisnya. Dan memang tidak perlu terlalu cerdas juga untuk menganalisis akal bulusnya SN itu.
“Oleh karena itu kita tinggal menunggu ketegasan, kecerdikan, dan gerak cepat KPK. Jangan biarkan lagi untuk kesekian kalinya mau dikelabui oleh SN. Rakyat sepenuhnya mendukung dan berada di belakang KPK. Langkah KPK untuk segera menerbitkan DPO adalah langkah cerdas, agar SN segera dapat ditahan,” tandas Ahmad Dolli sambil memberi tagar Generasi Muda Partai Golkar #savegolkar #saveindonesia. (des)