SOLO (Panjimas.com) – Diputuskannya aliran kepercayaan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) untuk bisa masuk ke kolom agama KTP mengundang reaksi tokoh masyarakat Solo, Moedrick Sangidoe. Pasalnya puluhan ribu para penganut aliran kepercayaan tercatat di wilayah Solo dan Yogyakarta.
“Aliran kepercayaan itu bukan agama tetapi kebudayaan. Makanya kalau masuknya ya ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bukan Departemen Agama,” kata petinggi ormas Mega Bintang itu, Kamis (16/11/2017).
Modrick menilai sikap diamnya Presiden malah seakan mengadu domba rakyatnya sendiri. Dia menyentil Menteri Agama yang tidak bereaksi dengan keputusan MK tersebut.
“Jadi orang paling bertanggung jawab itu presidennya dan DPR RI jangan diam saja, harusnya keputusan MK ditolak. Dalam hal ini Menteri agama sendiri jangan diam saja, jangan bloon,” ucapnya.
Moedrick mempertanyakan penganut aliran kepercayaan dalam prosesi budaya semisal pernikahan, kelahiran dan kematian bakal membingungkan.
“Nanti kalau nikah pakai apa, kalau mati model upacaranya bagaimana? Yang penting ini keputusan, pemerintah pusat harus menolak,” pungkas dia. [SY]