JAKARTA (Panjimas.com) – Sebelumnya beredar ajakan aksi turun ke jalan pada Jum’at (17/11) ini untuk berdemo di depan Sekolah Kolese Kanisius, di Jalan Menteng Raya, yang kebetulan bersebelahan dengan Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat.
Dalam siaran persnya, Jum’at (17/11/2017) sahabat Kokam Pemuda Muhammadiyah akan berjaga memastikan tidak ada yang berusaha mengancam melakukan demonstrasi di Kolese Kanisius terkait sikap Ananda Sukarlan, karena terang Kolese Kanisius dan Alumni telah menyatakan kekecewaannya terhadap ananda, memohon maaf kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah hari ini justru mengajak Romo Kolese dan Alumni untuk ikut menjadi Pelayan Warung Gratis khusus Dhuafa Milik Pemuda Muhammadiyah di Halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Menteng Raya 62, sekaligus menyampaikan sikap Kolese dan Pemuda Muhamamdiyah terkait ancaman demo dan upaya lainnya.
Pemuda Muhammadiyah menghimbau untuk tidak melakukan demonstrasi dan ancaman mobilisasi massa tersebut, karena bisa menyulut stigma intoleran yang massif.
“Mari rawat nalar yang sehat, bukan emosi yang kuat. Selama ini kami berusaha keras merawat toleransi yang otentik dengan apik, bukan toleransi yang penuh keberpura-puraan,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam siaran pers yang diterima Panjimas, Rabu (15/11) lalu.
Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah akan Berjaga dan memastikan agar tidak ada penyerangan dan melakukan demonstrasi terhadap kolese kanisius. “Kami berharap tidak akan pernah ada,” tandas Dahnil.
Menurut Dahnil, sikap Ananda Sukarlan adalah sikap dia pribadi. Silahkan anda atau siapa pun yang ingin protes menyampaikan langsung kepada yang bersangkutan. Namun, bila terkait dengan upaya ancaman dan demonstrasi terhadap kolese kanisius tentu juga menjadi urusan Kokam Pemuda Muhammadiyah yang selama ini hidup bertetangga dengan baik, damai dan berbagi dengan saudara-saudara di Kolese Kanisius. (des)