SOLO, (Panjimas.com) – Pengasuh Ponpes Ta’mirul Islam, Solo, KH. Muh. Ali Naharussurur alias Abah Ali ikut angkat bicara terkait aliran kepercayaan bebas memasukkan ke kolom agama KTP. Dia menilai kelonggaran itu bisa memicu bangkitan komunis.
“Kalau alasan pemberian ijin itu karena banyaknya pengikut, saya kawatir sebagaimana Mendagri mengatakan komunisme berkembang cepat, ini lama-lama PKI ikut disahkan di Negeri ini,” kata Abah Ali, saat ditemui Panjimas di Basecame Juba Rescue Jl. KH. Samanhudi, Bumi, Laweyan, Solo, Kamis (16/11/2017).
Terlebih, banyak warga Solo yang memiliki keyakinan aliran kepercayaan akan didata ulang oleh Pemkot Solo untuk dimasukkan ke kolom agama. Abah Ali mengatakan hal ini akan membingungkan sebab aliran kepercayaan bukanlah agama dan di KTP sendiri menyebut sebagai agama.
“Nah ini agak rancu, ya biarlah masing-masing orang yang mengurus negeri ini akan ada tanggungjawabnya dihadapan Allah,” tandasnya.
Pimpinan SAR Juba Rescue ini meyakini bahwa keputusan MK sangat terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang cenderung miring. Dia memandang hal ini akan memberikan ruang bebas bagi kebangkitan PKI.
“Sangat mungkin, karena melihat kebijakan-kebijakan di negeri ini cenderung miring ke kiri ini yang harus diwaspadai,” ungkapnya. [SY]