YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Obrolan hijrah mantan Preman Yogyakarta di gelar Mualaf Center Yogyakarta (MCY) di Damai Islami Center, D’Halal Mart, Jajal Km 9 Yogyakarta, bersama 2 orang mantan Preman, Mohammad Danar Haidar dan Aga Papa Gaponx, Senin (13/11/2017).
Danar membenarkan bahwa pangkal dari kejahatan adalah minuman keras. Dia merasa hidup tidak berkecukupan dan sering muncul masalah dalam keluarga, akibatnya pelarian ketenangan dipikirkan menggunakan narkoba. Alhasil Dia biasa keluar masuk penjara dengan kasus penggunaan narkoba.
“Bisa jadi, cuma itu kalau narkoba akan berefek ke kriminalitas dan efek kesehatan langsung kena tubuh terutama otak. Masalahnya saya merasa karena tidak terima dengan keadaan berkecukupan, contoh melihat teman pakai Ninja (motor) iri tidak keturutan akhirnya makai narkoba,” ungkapnya.
Danar mengatakan bahwa hijrahnya menuju kebaikan baru sekitar 3 tahun terakhir. Berawal dari diberi pekerjaan oleh Komandan GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah) dan berlanjut terdetik ingin berubah dikenalkan lah bersama MCY(Mualaf Center Yogyakarta). Dia pun ingat keadaan orang tua, baru perhatikan bila selama ini orangtuanya kesulitan memberikan kemauan dirinya tetapi tetap berusaha memberikan yang terbaik untuknya sebagai anak tunggal.
“Kemudian saya dikenalkan teman Mualaf Center, disitu saya melihat tetangga saya ini Gaponx kok juga berubah. Dari situ saya paksakan diri untuk berhenti narkoba. Terus saya mulai memikirkan kondisi orang tua bila selama ini saya salah terhadap orang tua,” tuturnya.
Lain halnya, Aga (Papa Gaponx) terperosok ke dunia hitam karena faktor lingkungan yang membentuk dirinya terbiasa melakukan kemaksiatan. Berawal karena menjadi penjual nomor togel disaat masih sekolah kemudian maksiat lainnya mengikuti.
“Kalau saya karena pengaruh dari teman, sebab main saya di luar bukan di kampung. Kenakalan karena waktu itu sekolah sambil kerja, kerjanya jual togel. Terus kenakalan minum juga, masuk penjara udah,” ucapnya.
Masa hijrah Papa Gaponx lebih kepada ajakan mengaji oleh saudaranya yang berlanjut perkenalan dengan MCY. Sering diajak kajian dan ikut dilibatkan akhirnya dia memilih berubah menuju perilaku sunah Nabi dan menjalani kebaikan demi kebaikan.
“Hijrah saya diajak saudara untuk ikut buka puasa bersama, terus dikenalkan mas Amru. Disitu ada program street dakwah saya tertarik, akhirnya saya minta dikabari jika ada kajian serupa. Nah sering ngaji jadi sekarang berubah seperti ini,” paparnya. [SY]