JAKARTA, (Panjimas.com) – Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Tengku Zulkarnain menyatakan survey yang dirilis oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyatakat (PPIM) UIN Jakarta tentang dirinya sebagai ulama radikal merupakan hasil tidak resmi dan main-main.
“Ini hasil survey tidak resmi dan main-main,” katanya kepada Panjimas.com, Selasa (14/11).
Menurutnya, ada beberapa kejanggalan dari survey yang dirilis PPIM UIN Jakarta. Pertama itu terbukti bahwa hasil survey main-main, karena tidak ada di website PPIM. Kedua, kalau survey resmi UIN Jakarta biasanya diseminarkan terlebih dahulu. Ketiga sejak kapan PPIM menjadi lembaga survey.
“Ini memang survey tak jelas. Hasilnya banyak yang kontradiksi,” pungkasnya.
Seperti kategori ulama moderat, lanjutnya. Masa Kyai Ma’ruf dan Syafi’i Ma’arif di satu kubu. Padahal mereka dua kubu yang bertentangan dalam kasus Ahok.
“Kyai Ma’ruf yang menandatangani soal fatwa kasus Ahok, sementara Syafi’i jelas-jelas mendukung Ahok. Inikan bertentangan, tapi ditulis moderat,” tuturnya. [TM]