JAKARTA, (Panjimas.com) – Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta pada 8 November merilis survey tentang Sikap Keberagamaan di Sekolah dan Universitas di Indonesia. Dari survey tersebut, Wakil Sekjen MUI, KH. Tengku Zulkarnain masuk sebagai ulama radikal di urutan kelima.
Dia menyatakan survey itu hanya main-main dan tak jelas. Kalau saya masuk sebagai ulama radikal, saya tidak akan dikawal Banser dan GP Ansor.
“Kalau saya ulama radikal, kok saya dikawal Banser,” katanya kepada Panjimas.com Selasa (14/11) di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakpus.
Dia menjelaskan, bagaimana dirinya dikawal Banser dan Ansor saat dakwah di Bali. Begitu juga di Kalimantan dan beberapa kota di Indonesia.
“Ada sekitar 15-20 orang yang jaga saya. Sekitar 2 bulan yang lalu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, PPIM UIN Jakarta selain memasukkan KH. Tengku Zulkarnain sebagai ulama radikal, juga memasukkan Habib Rizieq di urutan pertama serta Felix Siauw dan Ketua GNPF Ulama Bachtiar Nasir. [TM]