PADANG (Panjimas.com) – Penyelidikan awal kepolisian mengindikasikan aksi pembakaran Kantor Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, pada Minggu (11/11) dini hari sebagai “serangan teroris”.
“Yang jelas, indikasi sementara, serangan dari teroris, karena ada kata-kata thogut dan Allahu Akbar,” kata Kapolda Sumatera Barat, Irjen Polisi Fakhrizal kepada para wartawan di Padang, Minggu (12/11).
Polisi juga mengungkap jati diri dua orang terduga pelaku, yaitu ES (25 tahun) dan EF (24) yang disebutkan berasal dari Meringin, Provinsi Jambi.
Namun saat ditanya wartawan apakah kedua terduga ini merupakan simpatisan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, Kapolda Sumbar mengatakan “masih didalami”.
“Kita sudah koordinasi dengan Densus (88) dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) untuk mengungkap jaringan pelaku,” katanya.
Menurutnya, terduga pelaku pembakaran “tewas ditembak aparat” karena melakukan perlawanan saat diminta untuk menyerah.
Jenazah terduga sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Padang untuk dilakukan identifikasi dan pemeriksaan selanjutnya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima BBC Indonesia, Polres Dharmasraya menyebutkan bahwa terduga pelaku sempat menuliskan “pesan jihad” pada lembaran kertas.
Kepolisian setempat juga menemukan barang bukti lainnya yaitu satu busur panah, delapan anak panah, dua sangkur, serta satu pisau.
Dalam keterangan tertulis, otoritas Polres Dhamasraya menyebutkan, petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi sekitar pukul 03.00 WIB mengaku melihat “dua orang dengan pakaian hitam”.
“(Mereka) memegang busur panah,” ungkap salah-seorang petugas pemadama kebakaran, seperti ditirukan pejabat Polres Dharmasraya.
Aparat Polres Dharmasraya kemudian “mengepung (dua) orang yang dicurigai tersebut”, tetapi yang bersangkutan dilaporkan “melakukan perlawanan”.
“Mereka melepaskan beberapa anak panah ke arah petugas,” demikian keterangan tertulis Polres Dhamasraya. Sehingga, personel Polres Dharmasraya melakukan tindakan tegas dengan menembakkan peluru ke udara, tambahnya.
“Akan tetapi kedua orang tersebut tetap melakukan perlawanan, sehingga dilakukan penembakan kearah kedua pelaku.”
Kedua orang itu kemudian tewas, kata polisi.
Aksi pembakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.45 WIB menyebabkan seluruh bangunan utama Polres Dharmasraya “hangus terbakar”.
Diduga api berawal dari salah-satu ruangan di bagian belakang. [AW/BBC]