JAKARTA (Panjimas.com) – Polri perlu segera menjelaskan nasib ratusan warga yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata di Mimika Papua. Sebab mereka sudah seminggu disandera. Selain itu Polri perlu mengerahkan Brimob dan Densus 88 serta meminta bantuan TNI untuk membebaskan penyanderaan itu.
Demikian Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane dalam siaran pers yang diterima Panjimas, Senin (13/11/2017) terkait Kelompok Kriminal Bersenjata di Mimika Papua.
Ind Police Watch (IPW) memahami medan yang berat menjadi kendala untuk mengatasi kasus ini dengan cepat. Namun dengan operasi intelijen, Polri diharapkan bisa mengetahui nasib warga yang disandera untuk kemudian diumumkan ke publik.
Meski penyanderaan ini sudah hampir seminggu, IPW berkeyakinan Polri mampu menyelesaikan kasus ini dan segera melakukan operasi pembebasan dengan cepat.
Aksi penyanderaan di Mimika menunjukkan Gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua makin agresif saja. Aksi kelompok ini yg menyandera ratusan warga di dekat lokasi tambang emas Freeport ini tentunya tak bisa dibiarkan berlama lama.
Pemerintah harus segera meminta Polri bertindak tegas. Sebab tidak seorang pun warga negara Indonesia boleh disandera, baik oleh saudara sebangsanya maupun oleh orang lain.
“Untuk itu Polri harus membebaskan korban penyaderaan dan segera menangkap pelakunya. Tindakan penyanderaan ini tidak boleh terjadi dan tidak boleh dibiarkan berlama lama karena nantinya dikhawatirkan akan menjadi preseden yang berulang,” kata Neta. (des)