JAKARTA (Panjimas.com) – Ind Police Watch (IPW) melihat aksi penyanderaan di Mimika ini sebagai modus baru dalam konflik Papua yang selama ini dimotori oleh kelompok-kelompok yang menamakan dirinya sbg Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sepertinya ada strategi baru dari OPM.
Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane dalam siaran pers yang diterima Panjimas, Senin (13/11/2017) terkait Kelompok Kriminal Bersenjata di Mimika Papua.
Sebab dari penelusuran IPW, terlihat adanya perubahan strategi, yakni dari OPM menjadi Papua Barat Merdeka. Kini markas Papua Barat Merdeka berada di Fiji, negeri kecil di Samudera Pasifik. Markasnya berada di ibukota Suva dan sangat refresentatif.
“Rupanya, OPM ini sudah memindahkan markasnya dari Australia ke Fiji dan berganti nama dengan Papua Barat Merdeka.
Mereka tidak lagi menyebut dirinya sebagai OPM tapi sebagai Papua Barat Merdeka,” kata Neta.
Sepertinya, lanjut Neta, ada pergeseran markas dan perubahan organisasi ini berkaitan dengan pergeseran strategi mereka. Bisa jadi penyanderaan terhadap begitu banyak warga yang mereka lakukan pekan lalu di Mimika adalah bagian dari strategi baru mereka.
Selama ini OPM tidak pernah melakukan penyanderaan warga, apalagi dengan begitu banyak jumlah warga yang disandera. Agaknya pemerintah perlu mengantisipasi manuver baru kelompok kriminal bersenjata di Papua ini, apalagi setelah mereka membuka markasnya di Fiji dan melakukan penyanderaan terhadap warga Mimika.
“Sayangnya hingga kini belum ada reaksi tegas dari pemerintah terhadap penyanderaan ini. IPW berharap pemerintah setidaknya bisa menjelaskan nasib warga yang disandera, apakah masih hidup atau ada yang sudah terbunuh,” kata Neta. (des)