SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ngaji 3N bersama Ustadz Arifin Badres, di Masjid An Nur Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo mengupas bedanya persahabatan antara orang Mukmin dan orang Kafir, Ahad (12/11/2017).
Ustadz Arifin mengutip Tafsir al-Baghawi, karya Syaikh Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud al-Baghawi, cetakan Dar al-Ma’rifah, Beirut 1413 H, Jilid ke-4 halaman 145. Dua orang Mukmin yang bersahabat karena Allah akan memberikan pertolongan nanti di akhirat.
“Satu dengan yang lain akan mencari di akhirat, dimana dulu di dunia bersama bermajelis. Wahai Robku sesungguhnya dulu dia ngajari saya Quran, ya Allah. Dan mengajak kebaikan dan memerintahkan menjauhi maksiat. Dan dia selalu mengabarkan akan bertemu engkau ya Allah,” ujarnya.
“Ketika hidup dia selalu mengingatkan saya, berikan dia kebaikan dan keselamatan ya Allah. Maka Allah menjamin ditemukan lagi di Surga,” imbuhnya.
Adapun persahabatan dua orang kafir jika satu meninggal dunia, teman satunya akan tidak mendoakan justru menjerumuskan. Ustadz Arifin mengungkapkan bedanya kondisi persahabatan dua orang kafir. Di akhirat mereka akan selalu tuding menuding kesalahan.
“Ya Allah, ini dia yang menjerumuskan saya menyuruhku menjauhi kebaikan dan mengajak kemungkaran. Ya Allah ini lho seburuk-buruknya teman. Dan dia mengatakan kepadaku tidak akan bertemu di akhirat,” paparnya.
Kemudian Ustadz Arfirin menerangkan empat ciri sifat karakter yang pantas dijadikan sahabat karib. Beraqidah lurus Ahlul sunah wal Jamaah, bermanhat lurus, taat beribadah dan jauh dari berbuat maksiat.
“Maka kalau dekat dengan Ulama maka pejabat pun akan berakhlak baik, sebaliknya kalau Ulama dikriminalisasi ya rusak. Dan jangan mengikuti orang yang Ahlul hawa’ menghamba hawa nafsu. Taat beribadah, carilah teman seperti ini dan bersabar duduk-duduk bersama mereka di pagi dan sore hari. Karena kebaikan yang akan didapat setiap langkah hidup kita. Yang terakhir keempat, nerakhlak terpuji dan bertutur baik,” pungkasnya. [SY]