CILACAP (Panjimas.com) – Anak buah John Kei dikabarkan tewas dalam bentrokan di Lapas Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Dari informasi yang dihimpun, kerusuhan tersebut terjadi pada Selasa sekitar pukul 12.30 WIB di Blok C Nomor 20 yang merupakan kamar napi tamping atau tahanan pendamping.
Kerusuhan bermula dari perbincangan salah seorang napi bernama Ridwan alias Vampir dengan salah seorang petugas lapas.
Dari perbincangan tersebut Ridwan mengetahui jika pada Selasa (7/11) pagi terjadi keributan antara napi kasus terorisme dan napi anak buah John Kei.
Informasi tersebut menyulut kemarahan kelompok napi anak buah Jonn Kei sehingga mereka menyerang Blok C Nomor 20.
Kelompok napi yang ikut menyerang terdiri atas Semi Ambon, Bangao, Heri alias Sibuta, Andi, Slamet, Tumbur Biondy Alvian Partahi Siburian alias Bony, David dan Ridwan alias Vampir.
Akibat penyerangan tersebut, tiga napi yang menghuni Blok C Nomor 20, yakni Sutrisno (25) mengalami luka tusuk pada paha belakang serta memar pada muka dan tangan, Hasan Bisri (36) mengalami luka memar dan luka tusuk di kepala, serta Dadang Arif (30) mengalami luka memar di wajah.
Namun, salah seorang napi kelompok anak buah John Kei, yakni Tumbur Biondy Alvian Partahi Siburian tewas akibat luka tusuk di bagian perut.
Saat dikonfirmasi Antara, Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Djoko Julianto mengatakan telah terjadi kerusuhan di Lapas Permisan, Pulau Nusakambangan, yang menyebabkan seorang napi meninggal dunia.
“Saat ini situasi telah kondusif. Kami sudah memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam kerusuhan tersebut,” katanya.
Menurut dia, pemeriksaan tersebut dilakukan oleh petugas di Lapas Permisan.
Sementara itu, Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6. com, disebutkan dalam peristiwa itu, tiga narapidana kelompok John Kei, termasuk pria bernama lengkap John Refra Kei tersebut, terluka. Dua napi lainnya, yakni Wendri Yanto Warta Bone dan Muhamad Asrul Sidik. Ketiganya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap.
Adapun para napi kasus terorisme diduga terlibat dalam bentrokan, mereka adalah Mohamad Ikhwan alias Abu Umar, Zaenal Abidin alias Ayah Daud, Zakaria alias Jack, Sulton Kolbi alias Assadullah, Prio Utomo alias Iyo alias Prio, dan Ahmad Basuki bin Abdul Gofur.
Selain itu, Beben Hairul Rizal bin Maksum Ambari, Mansyur alias Mancut bin Saridin, Mohamad Alinasifudin bin Jumangin, Mohamad Aris Raharjo alias Afif, serta Mohamad Basri. [AW/Ant, Lip6]