JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Muhammadiyah, Masyuri Masyhuda menyatakan pelarangan tabligh akbar Bachtiar Nasir di Garut pada 11 November 2017 bukan sikap dewasa yang mencerminkan generasi Hubbul Wathan.
“Itu bukan contoh generasi Hubbul Wathan atau Cinta NKRI,” katanya kepada Panjimas.com, Selasa (07/11).
Menurutnya sebagai generasi cinta NKRI, harusnya menjaga agenda keummatan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
Dia menjelaskan, Kokam diajarkan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari iman. Maka Kokam akan selalu berdiri tegak mengawal setiap agenda-agenda keummatan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air.
“Sabaiknya kelompok yang berencana menolak tabligh, agar ikut duduk bersama mendengarkan isi pengajiannya dulu. Jika ada indikasi seperti yang dikhawatirkan, baru lakukan dialog yang konstruktif,” tuturnya.
Seperti diketahui, Pengurus Cabang Nahdlatul ‘Ulama Kabupaten Garut dalam suratnya bernomor: 0213/PC/A.II/D-2/XI/2017, tertanggal 5 November 2017, ditujukan kepada Ketua DKM Masjid Agung, menyatakan keberatan atas kehadiran Ustadz Bahtiar Nasir dan KH. Ahmad Shabri Lubis dalam Tabligh Akbar Ahad, 11 November 2017, di Alun-alun Garut. [TM]