JAKARTA (Panjimas.com) – Panglima Brigade Jawara Betawi, Basir Bustomi dalam memperingati Milad Brigade Jawara Betawi I di Kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta menegaskan, organisasi ini lahir dan para jawara dipertemukan saat Aksi Bela Islam 411 di tempat yang sama.
“Para Jawara Betawi itu terdiri dari berbagai aliran maen pukul Betawi. Meski aliran silatnya berbeda, pangsinya juga beda, bahkan jurus main pukulnya beda, tapi jawara bisa disatukan dengan gerakan Aksi Bela Qur’an. Alhamdulillah, Al Qur’an telah menyatukan kami,” kata Basir Bustoni.
Seperti halnya lirik Mars Brigade Jawara Betawi: “Jawara Betawi tak kenal lelah membela agama menjaga ulama, untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia, dan menjaga bhineka tunggal ika. Islam bersatu tak bisa dikalahkan, karena kami berjuang mencari ridho Allah. Satu komando ulama dalam instruksi panglima, kita selalu bersama turun membela agama Allah.”
Diakui Panglima Brigade Jawar Betawi, memimpin wadah organisasi Jawara Betawi itu gampang-gampang susah. Tapi, sejago-jagonya Jawara Betawi, kalau bertemu dengan alim ulama tetap cium tangan. Itulah adab Jawara Betawi.
“Padahal, seperti kita ketahui, ungkap Basir, Jawara Betawi adatnya gede. Salah ngomong sedikit, bisa-bisa cabut golok,” tukas Basir berkelakar. Di akhir sambutannya, Basir minta didoakan agar Jawar Betawi tetap semangat dan istiqomah untuk bela ulama, bela Islam, bela Qur’an dan bela umat Islam.”
Turut hadir dalam Milad I Brigade Jawara Betawi, diantaranya Ustadz Jafar Siddiq (FPI), Maman Suryadi (Panglima FPI), Tubagus Shiddiq (FPI), Ustadz Fikri Bareno, Titi Soeharto (anggota DPR RI), Abu Bakar Sadelih (Pembina Brigade Jawara Betawi), Damin Sada (Tokoh Betawi Bekasi), Slamet Maarif (Ketua Presidium Alumni 212), KH. Nursasih (Tokoh Ulama Betawi) dan para habaib – alim ulama serta para Pimpinan perguruan silat se DKI Jakarta.
Dalam Milad I, Parade Jawara Betawi dilepas oleh Gubenur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan di Balaikota. Para jawara kemudian bergerak ke sekitar Patung Kuda, Kawasan Monas, tempat dahulu para Jawara Betawi bertemu dalam aksi Bela Islam 411. (desastian)