JAKARTA, (Panjimas.com) – Sejumlah ulama, habaib, pimpinan ormas Islam serta ribuan jamaah berkumpul mengikuti Tabligh Akbar Politik Islam (TAPI) ke-10 di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2017).
Di acara yang bertemakan “Pancasila, Piagam Jakarta dan Perrpu Ormas” itu dibacakan ikrar para ulama dan diikuti jamaah yang hadir. Ikrar tersebut dibacakan oleh pendiri Pengajian Politik Islam (PPI) KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii. Ada tiga poin yang terkandung dalam ikrar tersebut.
Pertama, umat Islam diminta selalu bersatu dan kompak serta mengesampingkan masalah khilafiyah demi persatuan umat atau ukhuwah Islamiyah.
“Kedua, kami akan melarang dan mengharamkan diri kami, keluarga kami, jamaah kami untuk mendukung parpol yang mendukung penista agama dan mendukung Perppu Ormas,” tegas Kyai Rasyid yang diikuti ribuan jamaah.
“Ketiga, kami juga mengimbau dan menyerukan saudara-saudara kami yang masih berada di partai yang mendukung Perrpu Ormas untuk hijrah ke partai yang menolak Perppu Ormas,” tambah Pimpinan Perguruan As Syafiiyah itu.
Dalam Tabligh Akbar ini, dilakukan juga deklarasi Gerakan Indonesia Shalat Subuh (GISS) untuk mengajak umat Islam agar istiqomah shalat subuh berjamaah dengan harapan ke depannya setiap masjid di seluruh Indonesia shalat subuhnya ramai seperti shalat jumat.
Tak ketinggalan, sambutan dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab juga diperdengarkan melalui rekaman suaranya dari Mekkah al Mukarromah.
Para ulama, habaib dan tokoh masyarakat banyak yang hadir dalam acara ini. Selain Kyai Rasyid, hadir juga KH Cholil Ridwan (Pendiri PPI), KH Muhammad al Khaththath (Kornas GISS), Dr Eggi Sudjana (Advokat Senior), Habib Hanif Alatas (Ketua Front Santri Indonesia), Prof Dr Musni Umar (Psikolog), Ustaz Asep Syaripuddin (Ketua API Jabar), Ustaz Fikri Bareno (Al Ittihadiyah), Ustaz Bukhari Muslim (PA 212) dan lainnya. [ES]