ANKARA, (Panjimas.com) – Rakyat Turki turun ke jalan-jalan di ibukota pada hari Kamis (02/11) untuk berdemonstrasi menentang peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour yang menetapkan dibentuknya sebuah negara Yahudi di Timur Tengah.
Di Ankara, puluhan anggota Asosiasi Pemuda Anatolia memperingati 100 tahun dokumen kolonial Inggris tersebut yang berisi pernyataan dari Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, yang mendukung didirikannya “rumah nasional untuk orang-orang Yahudi”.
Sembari melambaikan bendera-bendera dan plakat Palestina serta simbol Turki, para pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedutaan Besar Inggris di Ankara.
Ketua Asosiasi Pemuda Anatolia Cabang Ankara, Hasan Karaman, membacakan surat 1917 untuk Lord Rothschild, yang merupakan tokoh terkemuka di komunitas Yahudi Inggris.
“Hari ini adalah peringatan 100 tahun deklarasi Balfour, yang merupakan hal yang memalukan bagi Inggris,” pungkasnya, mengutip laporan AA.
Karaman menuntut Inggris untuk meminta maaf kepada rakyat Palestina atas dukungannya terhadap didirikannya negara Yahudi Israel.
Sementara itu, di Universitas Sakarya di bagian Barat Laut Turki, Yayasan Bantuan Kemanusiaan memimpin para pengunjuk rasa, termasuk mahasiswa asal Palestina, Zaid Maher.
Maher mengatakan bahwa Deklarasi Balfour telah memainkan peran dalam mendorong perpecahan sektarian antara Muslim.
“Divisi di kalangan umat Islam hanya menguntungkan orang-orang yang bermain kotor pada umat Islam,” imbuh Maher.[IZ]