GAZA, (Panjimas.com) – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh mejelaskan penyerahan perbatasan Jalur Gaza ke Otoritas Palestina (PA) sebagai “fase pertama rekonsiliasi internal-Palestina”.
Dalam pidato yang disampaikan di Kota Gaza, Haniyeh menekankan bahwa Hamas telah menyerahkan tanggung jawab atas perbatasan kota pesisir tersebut “tanpa tawar menawar atau menetapkan syarat apapun”.
PA yang berbasis di Ramallah pada hari Rabu (01/11) mengambil alih kendali penyeberangan perbatasan Jalur Gaza sebagai bagian dari kesepakatan rekonsiliasi 12 Oktober yang ditandatangani di Kairo antara Hamas dan Fatah.
“Rekonsiliasi bukan hanya tentang hubungan antara Fatah dan Hamas, tapi antara semua faksi politik Palestina – Islam dan nasionalis – dan semua segmen masyarakat Palestina,” pungkasnya, dikutip dari Anadolu.
Proses rekonsiliasi, ujar Haniyeh menegaskan, menyerahkan 3 sumbu: 1) administrasi Tepi Barat dan Gaza melalui pemerintah persatuan nasional yang berasal dari pemilihan parlemen dan presiden; 2) sebuah re-organisasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO); dan 3) pengembangan PLO untuk memungkinkan partisipasi semua rakyat Palestina. [IZ]