JAKARTA, (Panjimas.com) – Memaparkan penelitiannya terhadap penjajahan Israel terhadap Palestina, Peneliti Amnesty International, Ms. Lina menyatakan bahwa Amnesty internasional memiliki pendirian yang sangat prinsipil.
“Yaitu Amnesty International menggunakan pendekatan Hak Asasi Manusia (HAM),” katanya saat hadir dalam Dialog Lintas Agama dan Deklarasi untuk Palestina di Gedung Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Kramat, Jakarta Pusat, Jum’at (03/11).
Pasalnya, HAM merupakan warisan dan juga prinsip yang berlaku dari kepercayaan apapun.
Oleh sebab itu, lanjutnya, maka Amnesty International tidak berkutat pada pendirian politik atas masalah di Palestina.
Dengan pendekatan HAM, sambung Lina, siapa pun bisa memberikan dukungan terhadap Palestina.
“Entah ia Yahudi, Budha, Islam atau Kristen,” ujarnya.
Melalui pendekatan HAM, sebut Lina, diharapkan bisa mencapai keadilan terhadap apa yang terjadi di Palestina.
Lina berharap agar dialog yang dilakukan ini akan menumbuhkan kesepahaman bagi seluruh pemimpin pemuka agama untuk mendukung upaya kasus pelanggaran HAM. [TM]