BOGOR (Panjimas.com) – Pasca dipulangkannya Ulama kharismatik Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, keluarga meminta Densus 88 dan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) tidak mempersulit jika diperlukan pengecekkan ulang (Cek Up).
Setelah menjalani perawatan secara intensif, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ustadz Abdul Rohim Ba’asyir (Iim) mengatakan kondisi Ustadz ABB sudah berangsur pulih, meski bengkak di kedua kaki masih 20 persen.
“Setelah ini ada kontroling dari dokter. Kita berharap dari Densus 88 dan BNPT tidak mempersulit lagi utk membawa beliau untuk cek up,” ucap Ustadz Iim saat dihubungi Panjimas, Rabu (1/11/2017).
Sejak Jumat lalu (21/10/2017) sampai Senin malam (28/10/2017) Ustadz ABB menjalani perawatan di RSCM. Setelah dipastikan sehat, pihak Densus 88 dan BNPT meminta segera dikembalikan ke Penjara. Ustadz Iim meminta pemulangan ke Lapas Gunung Sindur dilakukan malam hari.
“Karena itu, kita minta malam saja. Karena kondisi Jakarta kan padat bila siang hari. Saya sendiri bersama beliau di satu mobil dikawal dua orang petugas Densus 88. Sampai di Lapas langsung serah terima obat dan sebagainnya, kepada petugas kesehatan disana,” tuturnya.
Kedepan, Ustadz Iim meminta pihak-pihak yang berwenang tidak mempersulit jika Ustadz ABB melakukan kontrol kesehatan. Menurutnya faktor umur Ustadz ABB dibutuhkan perawatan intensif, mengingat di penjara serba terbatas. Kata dia, Mer-C akan terus memantau pengecekakn secara rutin.
“Kita berharap Ustadz ABB semakin baik dan dapat perawatan yang cukup. Makanya kita sangat berharap untuk cukup bisa dipermudah, bisa lancar dari pihak Mer-C, BNPT dan Densus,” ungkapnya. [SY]