TRIPOLI, (Panjimas.com) – 17 orang dilaporkan tewas sementara lebih dari 30 korban lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara Senin malam (30/10) di kota Darnah, Libya.
Seorang pejabat Rumah Sakit Negara Bagian Al-Huraish di Darnah, mengatakan bahwa pihaknya menyatakan status “keadaan darurat” dan seruan untuk menggelar donor darah massal pun dilakukan.
Pelaku serangan udara belum diketahui.
Dewan Shura Mujahidin, yang saat ini mengendalikan kota Darnah secara de facto, berhasil merebut kota tersebut dari Islamic State (IS) pada tahun 2015.
Darnah adalah satu-satunya kota di Libya Timur yang tidak dikendalikan oleh pasukan yang dipimpin oleh Jenderal Khalifa Haftar.
Libya telah dilanda gejolak sejak 2011, saat sebuah pemberontakan berdarah berakhir dengan penggulingan dan pembunuhan pemimpin karismatik Muammar Gaddafi.
Setelah penggulingan Gaddafi, perpecahan politik di Libya menghasilkan 3 kekuatan rival dalam pemerintahan – yang salah satunya berbasis di kota Tobruk, Libya Timur – dan sejumlah kelompok milisi-milisi yang saling bersaing.[IZ]