JAKARTA (Panjimas.com) – Direktur Eksekutif Gerbang Betawi dr. Ashari mengungkapkan latarbelakang dilahirkannya Gerbang Betawi. Perkumpulan ini hadir untuk melengkapi wadah yang sudah ada, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat Betawi.
Di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Ahadnya (29/10) lalu, Gerbang Betawi melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa SKPD dan Peluncuran BMT Gerbang Amanah sebagai wujud dari tekad dan kontribusi pemberdayaan masyarakat Betawi.
Dijelaskan, ada tiga hal yang akan dilakukan oleh Gerbang Betawi ke depan, yaitu melakukan pemberdayaan di bidang pendidikan dengan membentuk lembaga diklat, ekonomi dengan membentuk kajian ekonomi kreatif serta kebudayaan yang akan berusaha terus meningkatkan eksistensi budaya Betawi.
Sosok yang juga dikenal sebagai pengusaha properti ini juga menjelaskan, bahwa Gerbang Betawi menciptakan sumberdaya manusia Betawi dengan intelektualitas, profesionalitas, dan moralitas (IPM) yang mandiri serta bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Ashari.
“Saya mengajak elemen masyarakat Betawi untuk bersatu. Kepada seluruh ormas dan komunitas Betawi seyogianya merajut kembali persatuan, dengan membangun semangat ukhuwah dan semangat kebersamaan” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda, lahirnya Gerbang Betawi diharapkan bisa menjadi pemersatu masyarakat Betawi dan masyarakat Jakarta pada umumnya.
Sebagai catatan, Gerbang Betawi adalah lanjutan dari perjuangan KMB (Keluarga Mahasiswa Betawi) yang didirikan tahun 1978. Ini dibuktikan dengan 90% susunan pengurus GB adalah anggota KMB.
Gerbang Betawi merupakan gerakan kemasyarakatan yang berasal dari orang Betawi, oleh orang Betawi, dan untuk orang Betawi dalam meningkatkan marwah dan kesejahteraan serta harkat martabat orang Betawi.
Gerbang Betawi diharapkan menjadi penggerak pemberdayaan masyarakat Betawi melalui kegiatan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan yang dibingkai dengan nuansa religisitas keislaman Orang Betawi.
Perlu ditegaskan, bahwa Gerbang Betawi bukan gerakan politik dan tidak akan menjadi gerakan politik. Bahkan juga bukan kaki tangan partai politik tertentu dan tidak akan berpihak kepada partai politik manapun. Gerbang Betawi dibangun atas dasar kemandirian.
Rahasia Sukses Sandi
Bicara soal pemberdayaan kaum Betawi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat memberikan sambutan dalam Diskusi Publik “Melahirkan Juragan-juragan Muda Betawi” di Pusat Kebudayaan Betawi Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (27/10), memberikan rahasia sukses dengan 4as.
Pencetus program OK OCE ini menginginkan warga Jakarta bisa tumbuh menjadi seorang pengusaha dan sukses. Adapun 4as yang pertama adalah bekerja keras. Kedua kerja cerdas. Enggak cukup kerja keras aja harus kerja cerdas pakai internet, pakai teknologi digital dan sebagainya. As yang ke tiga adalah tuntas. Sedangkan As yang keempat adalah ikhlas.
Politisi Gerindra ini berpendapat Jakarta masih memiliki banyak problem. Problem tersebut salah satunya terkait masalah pendidikan. Masih banyak pelajar yang belum bisa menyelesaikan pendidikan dengan tuntas.
Dia mengatakan, pemerintah ingin semua pelajar tuntas berkualitas. Sehingga bisa menyiapkan diri dalam persaingan
kedepannya. “Tapi nggak cukup, harus ada as yang ketiga yaitu kerja tuntas. Untuk ade-ade yang masih sekolah, sekolahnya itu harus tuntas,” lanjutnya.
As yang terakhir adalah ikhlas. Sandi menyarankan kepada semua hadirin agar bekerja dengan ikhlas. Segala sesuatu dan pekerjaan harus dijalani dengan hati yang ikhlas dan jangan banyak bapernya. “Semua harus penuh keikhlasan jangan banyak baperan,” pungkasnya. (desastian)