TEHERAN, (Panjimas.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan akan mengunjungi Iran pada hari Rabu 01 November esok, demikian menurut pernyataan seorang pejabat senior Iran.
Putin akan menghadiri pertemuan puncak trilateral antara Rusia, Iran dan Azerbaijan selama kunjungan satu hari, seperti dikutip dari kantor berita resmi IRNA yang mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Ebrahim Rahimpour Senin (30/10).
Rahimpour mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin juga akan mengadakan pembicaraan dengan beberapa pejabat Iran mengenai kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara dunia serta sejumlah isu-isu regional lainya.
Pada tahun 2015, kesepakatan nuklir menghadapi tantangan besar karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menolak untuk mengesahkan kembali kesepakatan tersebut, dan mengirimkannya ke Kongres untuk ditangani.
Rahimpour mengatakan bahwa perundingan antara Putin dan pejabat Iran juga akan membahas cara-cara menangani konflik Suriah serta merencanakan pembicaraan antara rival-rival yang berkonflik di Suriah, yang dilangsungkan di ibukota Kazakhstan, Astana.
Rusia dan Iran adalah pendukung utama rezim Bashar al-Assad, yang negaranya jatuh ke dalam perang saudara pada tahun 2011 setelah pasukannya dengan keras menindak aksi demonstrasi pro-demokrasi.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah telah mencapai angka lebih dari 470.000 jiwa. [IZ]