SOLO (Panjimas.com) – Ribuan peserta umat Islam Soloraya yang menggelar rihlah sempat menduduki Monumen 45 di wilayah Banjarsari, Solo. Mereka istirahat sejenak untuk memperingati Sumpah Pemuda, Ahad (29/10/2017).
Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Ustadz Muinudinilah Basri memberikan orasi diatas mobil sound yang disediakan panitia longmarch. Dia sepakat dengan Jendral Gatot Nurmantyo bahwa jati diri umat muslim adalah Islam.
“Ini untuk menjaga ukhuwah umat Islam dan menjaga hati tetap bersatu. Yang kedua Sumpah Pemuda, jati diri kaum muslimin adalah jati diri Islam,” katanya pada Panjimas di Hotel Aziza, Pasar Kliwon.
Di taman Monumen 45, para peserta bisa berkenalan satu dengan yang lain. Saling mengapresiasi keikutsertaan dan saling mendoakan keselamatan. Mereka juga tak lupa membersihkan lokasi yang menjadi simbol perjuangan di Kota Solo itu.
Kegiatan rihlah yang diawali dari Lapangan Pringgolayan, Tipes, Serengan, Solo, itu cukup mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.
Sementara itu, Erdin salah satu peserta asal Jamaah Anshorusy Syariah (JAS) Solo mengaku senang ikut bersama kafilah umat Islam Soloraya dalam kegiatan long march.
“Alhamdulillah saya berhasil finis hampir berjalan 4 jam,” ucapnya. [SY]