JAKARTA, (Panjimas.com) – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak para ulama khususnya pengasuh pondok pesantren memaksimalkan modal sosial dalam upaya bela negara.
“NKRI harus dijaga dari berbagai sisi, Bela Negara juga harus dilakukan dari berbagai lini dan segenap elemen. Pemerintah tak dapat bekerja sendiri, diperlukan dukungan para ulama dan segenap elemen bangsa lainnya untuk bergerak bersama bela negara sesuai bidang dan profesi masing-masing,” katanya kepada Panjimas.com, Kamis (26/10).
Mensos mengungkapkan peran ulama dalam bela negara sangat besar. Ia menyontohkan, perjuangan Laskar Jihad Hisbullah mengusir penjajah Belanda dan Jepang. Gerakan Laskar yang dipimpin para ulama dan beranggotakan santri-santri di Surabaya pada Oktober 1945 ini merupakan kekuatan bela negara untuk menjaga kemerdekaan yang telah diumumkan pada 17 Agustus 1945. Ini merupakan bukti besarnya pengaruh para ulama dalam menumbuhkan dan menguatkan rasa cinta terhadap NKRI.
“Kini di masa kemerdekaan, peran para ulama juga makin signifikan. Sebagai sosok panutan yang setiap perkataan dan nasihatnya menjadi teladan bagi masyarakat, maka mereka memberi andil besar dalam menjaga stabilitas negara,” tambah Khofifah.
Peran para ulama dalam bela negara, lanjut Mensos, sangat signifikan mengingat bangsa ini tengah menghadapi banyak persoalan. Radikalisme, narkoba, kemiskinan, kekerasan terhadap perempuan dan anak, bencana alam dan bencana sosial yang menuntut kerja bersama untuk mengatasinya.
“Para ulama adalah suri tauladan bagi masyarakat di dalam sebuah wilayah. Kekuatan spiritual mereka sangat penting untuk menopang stabilitas bangsa,” ucapnya serius. [TM]