SOLO (Panjimas.com) – Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI mengatakan Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT-KPK) menunjukkan cara pemilihan Kepala Daerah masih rawan dengan suap dan korupsi. Terakhir Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman, yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, mengingatkan jika demokrasi dinilai dengan uang, politik dan pilkada hanya menciptakan pemimpin yang korupsi. Hal itu dia katakan usai peletakan batu pertama di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM) di Kerten, Laweyan, Solo.
“Masa satu bulan enam kepala daerah kena tangkap. Saya kira kita harus berbuat sesuatu, kita perbaiki perundang-undangannya. Jangan semua dinilai dengan uang,” tegasnya, Jumat (28/10/2017).
Untuk itu, Zulkifli mendesak pihak-pihak yang membuat perundang-undangan untuk melakukan perbaikan. Dia juga mengingatkan pada masyarakat untuk jeli memilih calon pemimpin yang doyan dengan uang.
“Bisa rusak negeri kita kalau seperti ini terus. Harus kita hentikan jangan sampai ada yang korupsi, jaman gini kok masih suka korupsi,” tandasnya dihadapan Panjimas.com. [SY]