JAKARTA, (Panjimas.com) – Sekretaris Bidang Ekonomi Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek-LH) DPP PKS Handi Risza Idris menilai tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK perekonomian masih di bawah ekspetasi publik.
“Sangat jauh dari yang dinyatakan Jokowi pada awal kepemimpinannya bahwa perekonomian di eranya akan meroket. Justru dalam tiga tahun menurun,” katanya dalam Diskusi Publik Evaluasi Tiga Tahun Jokowi-JK di Gedung DPP PKS, Jalan TB.Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (24/10).
Yang harus pertama dilihat, kata Handi, adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Ia melihat jika APBN terkelola dengan baik maka perekonomian akan membaik.
“Alat ukurnya adalah sejauh mana realisasinya tercapai, yang telah disusun seharusnya adalah kontinuitas, sustainbaility atau kelanjutannya. Kontinuitas tidak terlihat, dari sisi perencanaan juga tidak terlihat,” ungkap Handi.
Pendapatan negara, lanjutnya. Sering tidak tercapai dan potong anggaran sering dipakai untuk mengamankan anggaran. Pendapatan di daerah pun kerap menjadi kalang kabut. Konsumsi masih menjadi penggerak utama.
“Kue ekonomi hanya dinikmati segelintir orang. Sebab pertumbuhan ekonomi turun menjadi 4,9 persen,” ungkapnya.
Handi mentaksir untuk tahun 2017 pertumbuhan perekonomian tidak jauh dari angka lima persen. Pertumbuhan ekonomi didominasi pengaruh konsumsi masyarakat ketimbang faktor lainnya.
“Kalau dilihat, sektor penyumbang pertumbuhan itu sektor padat modal. Sementara sektor seperti pertanian, perikanan, tidak signifikan. Empat orang terkaya di Indonesia hanya 50 persen. Menteri keuangan mengakui elastisitas tidak sebaik sebelumnya,” pungkasnya. [TM]