JAKARTA, (Panjimas.com) – Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP65) mendatangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk mengadukan sejumlah laporan dan temuan dokumen rahasia dari Amerika Serikat yang memuat keterlibatan Tentara Nasional Angakatan Darat dalam penggulingan Presiden Sukarno dan penghancuran PKI pada 1965.
“Ini adalah bukti baru yang membuktikan bahwa PKI hanya korban fitnah,” kata Ketua YPKP65 Bedjo Untung di Kantor Komnas HAM, Selasa (24/10).
Bersama lima rekannya, Bedjo dkk diterima oleh Komisioner Komnas HAM, Muhammad Nurkhoiron. Selain dokumen AS, YPKP65 juga melaporkan sejumlah aksi teror dan intimidasi terhadap anggota mereka. Bedjo mengklaim beberapa kegiatan di Cilacap, Jawa Tengah dan Cirebon, Jawa Barat dibubarkan oleh aparat.
“Padahal acara-acara tersebut murni membahas perlindungan dan sosialisasi pelayanan medis bagi saksi dan korban bersama LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban),” klaimnya.
YPKP65 juga melaporkan temuan kuburan massal korban pembunuhan 1965/1966. Bedjo untung menyebut bahwa titik kuburan yang ditemukan YPKP65 bertambah, dari semula 122 titik bertambah menjadi 132 titik.
“Ini bisa menjadi bukti adanya genosida 1965,” ujar Bedjo. [TM]