DEIZ EZ-ZOR, (Panjimas.com) – Sedikitnya 15 warga sipil tewas sementara puluhan lainnya luka-luka akibat serangan udara pasukan rezim Assad di Provinsi Deir Ez-Zor, Suriah Timur, Senin malam (23/10), menurut sumber lokal.
Bombardir serangan udara tersebut keliru menargetkan bangunan hunian di kawasan Al Qusour yang dikendalikan pasukan rezim Assad, yang dekat dengan wilayah yang dikendalikan Islamic State (IS) di provinsi tersebut, demikian menurut sumber lokal yang berbicara secara anonim, mengutip laporan AA.
Menurut sumber tersebut, pasukan rezim Assad mengepung gedung hunian tersebut, dan menyatakannya sebagai wilayah terlarang.
Pada bulan September, lebih dari 120 warga sipil terbunuh dalam serangan udara pesawat tempur pasukan Assad dan Rusia di daerah yang dikendalikan Islamic State (IS) di Deir Ez-Zor.
Perundingan Astana
Putaran pertama perundingan damai diadakan di ibukota Kazakhstan pada 23-24 Januari, setelah sebuah gencatan senjata pada 30 Desember.
Ibu kota Kazakhstan, Astana menjadi tuan rumah putaran kelima perundingan untuk menyelesaikan situasi konflik di Suriah dengan partisipasi rezim Assad dan pasukan oposisi bersenjata pada 4-5 Juli.
Selama pertemuan sebelumnya di Astana pada tanggal 4 Mei, negara penjamin – Rusia, Turki, dan Iran – menandatangani kesepakatan untuk menetapkan zona de-eskalasi di Suriah.
Pada hari Selasa (04/07), putaran kelima perundingan perdamaian dimulai di ibu kota Kazakhstan, Astana.
Pada tanggal 7 Juli, Lavrov mengumumkan Rusia, A.S dan Yordania telah menyetujui sebuah gencatan senjata di Suriah bagian barat daya – di Daraa, Quneitra dan Souweida. Ini mulai berlaku pada tanggal 9 Juli.
Putaran pertama perundingan damai diadakan di Astana pada 23 dan 24 Januari lalu, setelah gencatan senjata dicapai pada 30 Desember.
Perundingan Astana ini sedang diperantarai oleh Turki, yang mendukung oposisi Suriah, bersama dengan Rusia dan Iran, dimana keduanya mendukung rezim Assad.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah telah mencapai angka lebih dari 470.000 jiwa. [IZ]