JAKARTA, (Panjimas.com) – Maraknya gerakan kebanggaan terhadap status sebagai warga pribumi di media sosial akhir akhir ini dipicu oleh pembelaan banyak masyarakat terhadap Gubernur DKI terpilih Anis- Sandi yang dilaporkan beberapa orang karena ucapan pidato sambutan pada saat pelantikan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada pekan lalu.
Hal ini jelas terlihat dan tergambar pada acara Aksi “Gerakan Bangga Pribumi” yang diselenggarakan pada acara Car Free Day (CFD) di hari Ahad (22/10) yang dihadiri banyak tokoh tokoh masyarakat, aktivis sosial dan pemerhati media sosial. Salah satu yang hadir adalah Lieus Sungkharisma, seorang tokoh masyarakat Etnis Tionghoa.
“Pemerintah harus memperhatikan secara bener itu, ini bukan masalah rasialis ini masalah pemerataan. Jadi ketimpangan kaya miskin ini bisa diperkecil,” ujar Lieus.
Dirinya juga menggangap bahwa isu pribumi ini jangan dianggap rasis. Ini kenyataan. Memang banyak pribumi kita.Ia juga lebih suka pribumi berjaya di negerinya sendiri. Siapapun anda yang cinta tanah air, cinta NKRI serta Cinta Pancasila menurutnya itu adalah yang namanya Pribumi.
“Jadi jangan karena satu kata pribumi kita alergi. Padahal saatnya pribumi bangkit. Udah gak ada waktu lagi jangan tunggu lagi. Gak ada yang gak bisa kecuali kita gak mau,” katanya.
Gerakan pribumi menurut Lieus harus terus digerakan dan gak ada orang Tionghoa yang harus resah. Justru orang tionghoa senang orang pribumi maju bersama sama.
Tokoh masyarakat Tionghoa ini juga mengatakan bahwa adalah persepsi keliru yang anti dengan istilah pribumi karena jika masyarakat Indonesia sejahtera itu aman, negeri ini tentram. Jadi aneh katanya jika kita mengatakan ada kata kata pribumi jadi kita rasialis. Keliru dan salah itu. Dengan kehadiran dirinya mengikuti gerakan ini tanda tangan pada gerakan itu berarti dirinya peduli dan mendukung gerakan itu.
“Ini momentum yang tepat. Selagi Presiden, Gubernur DKI seperti sekarang ini, saya berkeyakinan bahwa keinginan rakyat sejahtera harus terus digemakan. Ini bukan rasialis, ini masalah keadilan pemerataan. Banyak oran non Pribumi yang harus kita bangkitkan. Seperti yang saya bilang dia yang cinta NKRI, dia cinta Pancasila itu pribumi,” pungkasnya. [ES]