COX’S BAZAR (Panjimas,com) – Sejumlah Lembaga Kemanusiaan dari sejumlah negara,baik Asia ,Eropa,Amerika Serikat maupun Timur Tengah menyalurkan bantuan ke titik titik kamp pengungsi di perbatasan Myanmar-Bangladesh.
Salah satu lembaga tersebut diantaranya adalah dari Indonesia,Gerak Bareng Community (GBC). Gerak Bareng Community memberikan bantuan ratusan paket bahan makanan ke camp pengungsi di wilayah Kutapalong,Cox’s Bazar, Bangladesh.
“Alhamdulilah bantuan sudah disalurkan, bantuan bahan makanan ini akan Kita lakukan insyallah pertiga bulan sekali,”kata Ahmad Zaki founder Gerak Bareng Community di lokasi camp pengungsi, Kutapalong 3,Senin (23/10).
Selain bantuan bahan makanan,Gerak Bareng Community dan lembaga Kemanusiaan lokal di Cox’s Bazar juga kerjsama untuk pengadaan pompa air bersih di beberapa camp pengungsi.
Alasan pengadaan pompa air tersebut lantaran di kamp pengungsi sangat banyak dibutuhkan air bersih. “Pompa air yang sudah ada tidak mencukupi, maka Gerak Bareng Community mengadakan program tersebut,”tambah pria yang juga penggagas komunitas #Berani Hijrah Baik ini.
Dana yang disalurkan ke pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh tersebut merupakan hasil penghimpunan donasi yang telah dilakukan Gerak Bareng Community selama beberapa bulan lalu di Indonesia.
Donasi yang telah terkumpul dan sudah disalurkan, sambung Zaki diharapkan dapat meringankan beban pengungsi Rohingya.
Selain itu, penggagas komunitas Punk Muslim ini juga berharap masyarakat Indonesia tidak bosan untuk menyisihkan rezekinya serta tetap Peduli terhadap penderitaan pengungsi Rohingya.
“Semoga masyarakat Indonesia tetap konsinten berdonasi untuk pengungsi Rohingya karena mereka sangat banyak membutuhkan bantuan untuk waktu yang lama,”ujarnya.
Sekedar informasi,Gerak Bareng Community yang digandeng Golden Future Fondation,dan Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid Bandung berada di Cox’s Bazar selama dua pekan. Mereka melakukan sejumlah program,seperti distribusi bahan makanan Dan paket sembako, pengadaan pompa air bersih,pembenahan masjid di camp pengungsi serta membuat masjid semi permanen yang bersifat sementara di camp pengungsi.(nisky)