JAKARTA, (Panjimas.com) – Fraksi PKS DPR RI menyelenggarakan Puncak Milad yang bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2017. Puncak acara ditandai dengan kegiatan Final Lomba Baca Kitab Kuning Tingkat Nasional ke-2 yang dipusatkan di Gedung Markaz Dakwah DPP PKS, Jalan Simatupang, Jakarta Selatan.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, dalam sambutan pembukaan lomba mengatakan Lomba Baca Kitab Kuning ini adalah kali kedua diselenggarakan oleh Fraksi PKS dan alhamdulillah seperti tahun lalu lomba ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
“Laporan panitia tahun ini diikuti oleh 1094 peserta dari berbagai pesantren di 16 Provinsi. Tentu kami mengapresiasi partisipasi ini dan hal ini menunjukkan ghirah pembelajaran kitab kuning yang luar biasa di kalangan generasi muda,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Panjimas.com, Minggu (22/10).
Jazuli menegaskan bahwa sejak Indonesia merdeka satu-satunya Fraksi di DPR yang menyelenggarakan lomba baca kitab kuning hanya Fraksi PKS. “Ini menunjukkan kesungguhan dan kecintaan PKS terhadap ulama dan tradisi intelektual Islam yang diajarkan di pesantren-pesantren. Lebih dari itu, lomba ini adalah sarana mengokohkan aqidah _ahlus sunnah wal jamaah,” tegas Jazuli.
Anggota Komisi I DPR, yang fasih bahkan hafal sejumlah kitab kuning ini menjelaskan terperinci tujuan diadakannya lomba ini:
Pertama, untuk menumbuhkan kecintaan kepada ulama, kyai, habaib karena mereka berjasa dalam menerangi jalan umat untuk memahami ajaran Islam. Inilah peran ulama sebagai _warosatul ambiya_ atau pewaris para nabi.
Kedua, untuk mendorong generasi muda Indonesia agar cinta dan mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an dan bahasa khasanah keilmuwan/intelektual Islam yang orisinal. Dengan demikian, lomba ini sekalugus mendorong intelektualitas di kalangan generasi bangsa.
Ketiga, dan ini yang terpenting, lomba ini sebagai ikhtiar untuk semakin mengokohkan aqidah _ahlus sunnah wal jamaah_. “Lomba ini wujud nyata, PKS sejak didirikan beraqidah _ahlus sunah wal jamaah_ dan tidak berubah sampai kapanpun bahkan semakin mengokohkannya dalam kehidupan umat Islam di Indonesia,” terangnya.
Jazuli pun mengajak dan berharap kepada generasi muda, termasuk kader dan simpatisan PKS untuk mencintai ulama dengan menghidupkan karya-karya klasik mereka. Hari Santri yang sudah ditetapkan sebagai Hari Nasional hendaknya dijadikan momentum untuk kebangkitan umat di Indonesia. [TM]