KARANGANYAR (Panjimas.com) – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyayangkan pengusiran wartawan TV One yang akan meliput pulau Reklamasi Teluk Jakarta beberapa hari lalu.
Saat hadir pada acara Jambore Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) ke VII di Alun-alun Karanganyar, Dahnil mengatakan kejadian tersebut menunjukkan adanya korporasi terhadap Negara.
“Dari hal yang sederhana itu menunjukkan adanya korporasi terhadap negara. Itu harus dilawan, telanjang sekali dipertontonkan kepada kita,” katanya, Ahad (22/10/2017).
“Negara tidak boleh kalah dengan korporasi-korporasi itu, negara harus terang dan tegas terhadap upaya mengamputasi negara. Ini sudah jelas negara lho, seolah-olah dikontrol oleh korporasi,” imbuhnya.
Proyek reklamasi menurut Dahnil mirip sejarah Belanda dengan VOC nya menguasai Indonesia. Berdiri di Teluk Jakarta, dibiayai pemodal asing, kemudian proyek reklamasi akan dipergunakan untuk orang asing. Rakyat Jakarta terusir dan digusur, tidak ada upaya untuk kesejahteraan rakyat.
“Dulu negara dikuasai oleh VOC, kemudian kita jadi budak-budak VOC. Nah ini kita seolah-olah negara dibawah korporasi tersebut, ini harus dihentikan, ini jelas kemerdekaan kita dirampas oleh korporasi, kemerdekaan politik, ekonomi, sudah dirampas, jadi negara tidak boleh kalah,” tandasnya. [SY]