GAZA, (Panjimas.com) – Kepala Biro Luar Negeri Hamas, Maher Salah, menekankan komitmen gerakan perlawanan Palestina, dengan catatan bahwa hal itu hanya akan mendukung kebenaran dan keadilan.
Dalam pidatonya pada “9th Guardians of Jerusalem Conference”, Konferensi Para Guardian Yerusalem ke-9, yang diadakan di Istanbul Jumat (20/10), Maher Salah berkata:
“Mereka yang meyakini Hamas dan rakyat Palestina akan meninggalkan perlawanan itu hal delusional. Yakinlah bahwa Hamas tidak akan meninggalkan perlawanan; perlawanan adalah bagian dari namanya”, tegasnya dikutip dari MEMO.
Salah mengutip pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah acara keagamaan mengenai keberadaan Israel, Salah mengatakan: “Israel tidak akan merayakan ulang tahunnya yang ke-100 … itu ditakdirkan untuk mati.”
Pejabat Palestina tersebut juga menegaskan bahwa gerakannya hanya akan mendukung kebenaran, dengan menyatakan: “Kami berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung kami, namun kami hanya akan mendukung kebenaran dan keadilan.”
Salah juga membahas usaha-usaha Hamas untuk mencapai rekonsiliasi Palestina, dengan memperhatikan tekad gerakan untuk mencapai hal ini di masa lalu.
“Kami telah menempatkan kepentingan rakyat di depan kepentingan gerakan tersebut. Kami mengakui pemerintah kami untuk membawa Tepi Barat dan Jalur Gaza kembali bersama,” pungkasnya.
Maher Salah menekankan bahwa Hamas telah melakukan semua yang dapat dilakukannya untuk mewujudkan kesepakatan rekonsiliasi tersebut.
Hamas berharap untuk menempatkan masalah pengungsi Palestina dan penderitaan mereka, terutama di Libanon, dalam agenda pertemuan faksi-faksi Palestina berikutnya di Kairo.
Maher Salah mempresentasikan situasi pengungsi Palestina di Libanon dan Suriah, dan menekankan upaya-upaya Hamas untuk melestarikan dan membela kamp pengungsi Ain El-Hilweh di Libanon.[IZ]