ISLAMABAD, (Panjimas.com) – Kepolisian Pakistan pada hari Rabu (18/10) menangkap seorang Ulama yang dinilai kontroversial dan terkait dalam kasus pembunuhan bintang media sosial dan model Qandeel Baloch di wilayah Tenggara Pakistan, demikian menurut pejabat keamanan setempat.
Mufti Abdul Qavi ditangkap setelah pengadilan setempat menolak permintaan bandingnya, ujar Fahad Ahmed, seorang petugas polisi setempat di kota Multan, yang berbicara dengan Anadolu melalui sambungan telepon, dikutip dari Anadolu.
Baloch dibunuh oleh saudaranya Muhammad Waseem dalam sebuah insiden pembunuhan pada bulan Juli lalu saat dia mengunjungi orang tuanya di Multan.
Beberapa hari sebelum pembunuhan tersebut, Baloch mengambil swafoto (foto selfie) dengan sang Ulama (Mufti Abdul Qavi) dan kemudian mengunggahnya di media sosial.
Gambar-gambar itu, di mana dia berpose dengan surban Ulama serta duduk di dekatnya di kursi berlengan, menciptakan kegemparan nasional.
Pemerintah Pakistan kemudian menangguhkan keanggotaan Mufti Abdul Qavi dari Badan Pengamatan Hilal Islam setelah reaksi keras dari publik atas gambar-gambar swafoto dirinya dengan Qandeel Baloch tersebut.
Kemudian, dalam beberapa wawancara dengan media lokal, orang tua Qandeel Baloch menuding Abdul Qavi menghasut pembunuhan tersebut.
Qandeel Baloch mendapat ketenaran di Pakistan setelah serangkaian unggahan media sosial yang berani dan vulgar. Setelah kematiannya, dia menjadi simbol perlawanan dalam struktur sosial Pakistan yang sebagian besar patriarki.
Mufti Abdul Qavi bergabung dalam partai politik, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) pada tahun 2013. Ia kemudian menjadi Presiden Urusan Agama PTI di Punjab. [IZ]