SOLO (Panjimas.com) – Viral kata “Pribumi” sebab ada dalam pidato pelantikan Anis-Sandi sebagai Gubernur DKI Jakarta bertambah deras ketika dilaporkan Jack Boyd Lapian dari Gerakan Pancasila bersama anggota organisasi sayap PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia pada Selasa (17/10/2017) malam.
Tokoh masyarakat Solo, Mudrick Sangidoe mengatakan bahwa orang-orang yang melaporkan tersebut sedang gerah. Menurutnya, mereka lupa jika Presiden Jokowi, Megawati, Menteri Susi juga pernah mengucapkan kata “Pribumi” dalam sebuah komentarnya.
“Saya lahir sebagai orang Jawa, dan sebagai warga Negara Indonesia, wajar mengaku sebagai pribumi. Saya kira ndak masalah, kalau pidato Anis disalahkan, ini kebangetan,” katanya dirumahnya Kartopuran, Serengan, Solo, Rabu (18/10/2017).
Tuduhan rasis mencuat menurut Mudrick sebuah pernyataan yang mengada-ada. Konteks pidato Anis dalam hal kolonialisme jaman dahulu menguatkan bahwa kata “Pribumi” sama sekali tidak salah.
“Ini kan menggambarkan masalah kolonialis, saya nggak habis pikir kok ada orang yang kebakaran jenggot. Bahkan Sultan di Jogja mengatakan non pribumi dilarang membeli tanah di Jogja, apa mereka rasis. Ya dilaporkan semua saja, Jokowi dilaporkan, bu Mega dilaporkan,” terangnya.
“Itu hanya satu kejengkelan karena kekalahan Ahok,” imbuhnya.
Mudrick meminta Anis-Sandi tetap memperhatikan janjinya disaat kampanye dulu. Masyarakat Jakarta bahkan seluruh Indonesia menunggu janji penghentian reklamasi Teluk Jakarta yang menurut Mudrick bukan untuk kemakmuran rakyat.
“Yang penting Anis-Sandi segera merealisasikan janjinya terkait penghentian Reklamasi. Kalau tidak ditunaikan janjinya, berarti ya menghianati amanah rakyat,” pungkasnya. [SY]