JAKARTA, (Panjimas.com) – Kemajuan teknologi informasi dalam membantu kebutuhan manusia tidak bisa dianggap remeh. Pada berbagai aspek, internet sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sosial. Namun, dampak buruk internet pun tidak akan pernah lepas dan akan terus mengikutinya.
Pimpinan Cabang Aisyiyah Matraman Nini Fitriyani menjelaskan bahwa pornografi, judi, games, virus komputer, SARA, dan penipuan termasuk di antara dampak buruk internet.
“Dulu, kalau pilkada banyak banget berita bohong, banyak informasi yang diberikan kepada kita melalui Facebook atau WA (Whatsapp) grup itu informasi yang tidak benar, supaya kita tidak memilih salah satu calon,” kata Nini Fitriani, di Auditorium KH. Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2017).
Selain itu, bahaya buruk yang tersembunyi dalam internet, menurut Fitriani, bukan hanya berita bohong (hoax), tetapi juga ada kekerasan dan penculikan, penghinaan, serta penyebaran foto atau video pribadi.
Ia menjelaskan bahwa kekerasan dan penculikan sudah banyak sekali terjadi, tetapi ternyata masyarakat sendiri yang memancing adanya hal tersebut.
“Misalnya update status ‘sendirian di rumah’ atau ‘home alone’, nah terus nanti ada yang liat statusnya dan langsung dikerjain sama orang lain,” terangnya.
Jadi, tambahnya, semakin banyak dia mengumbar hal pribadinya itu nanti akan semakin banyak diketahui orang.
Adanya berbagai hal penipuan, dikatakan Fitriani lebih lanjut, hal tersebut tidak hanya menyasar masyarakat awam, tetapi juga akademisi.
“Sekarang itu kan banyak orang asing mengincar orang Indonesia, jadi dia add pertemanan dan dia ngomong macem-macem, karena saya pernah mendapatkan hal yang seperti itu,” terangnya.
Tidak hanya itu, korban pun berjatuhan akibat berteman dengan orang yang tidak dikenal. “Teman saya itu di Jogja itu hampir 200 juta kena penipuan. Ya, itu tadi karena chatting dengan orang yang tidak dikenal. Makanya, perlu bagi kita untuk hati-hati.” pungkasnya. [DP]