JAKARTA (Panjimas.com) – Pilkada DKI Jakarta telah usai, hari ini, Senin (16/10) gubernur terpilih akan dilantik di Istana Presiden sore hari pukul 16.00 wib. Dijadwalkan Presiden dan Wakil Presiden akan melantik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Direncanakan pada pukul 12.30 WIB, Gubernur dan Wagub akan berangkat dari kediaman masing-masing menuju titik kumpul di Masjid Sunda Kelapa. Selanjutnya, pukul 14.00 WIB, Anies-Sandi bersama dalam satu mobil menuju Istana Negara.
Tepat pukul 16.00 WIB, rombongan Gubernur dan Wagub tiba di istana negara dan selanjutnya mengikuti upacara pelantikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pada pukul 17.30 usai pelantikan Gubernur dan Wagub menuju Balai Kota akan dilakukan serah terima memori jabatan. Dalam perjalanan ke Balai Kota, ribuan umat Islam dan warga Jakarta akan menyambutnya di Taman Pandang (depan Istana Negara), dimeriahkan oleh Parade Ondel-Ondel, Reog, Silat, Delman, dan sebagainya.
Pada pukul 19.00 WIB Gubernur DKI didampingi Wagub tiba di di Gedung DPRD DKI Jakarta untuk menyampaikan Pidato Pertama sebagai Gubernur. Dilanjutkan pada pukul 20.00 WIB Gubernur dan Wagub menuju Balai Kota untuk menemui warga dalam acara “Selametan Jakarta”. Gubernur dan Wagub secara bergantian akan menyampaikan Pidato Politik.
Kemenangan Anies Baswedan bagi mayoritas warga Jakarta tentu membawa harapan besar untuk mengutamakan keadilan sosial bagi rakyat. “Mari kita kawal bersama pemerintahan DKI Jakarta terpilih, untuk mendukung dan membantu agar semua janji kampanye bisa direalisasikan,” kata Umar, warga Jakarta penuh harap.
Anies Baswedan telah resmi maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 bersama pasangannya Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno, diusung oleh partai Gerindra dan PKS. Berikut profil Anies Rasyid Baswedan Ph.D
Sekilas Profil Gubernur DKI
Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 (umur 48). Sebelumnya Anies pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ke-26 di Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi, menjabat sejak 26 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016.
Dalam pertengahan periode Kabinet, Ia digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dalam perombakan Kabinet 27 Juli 2016. Ia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia.
Anies merupakan cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan. Ia menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.
Pada tahun 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.
Sekembalinya ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik. Ia bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia cabang Yogyakarta, dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.
Lulus SMA, Anies diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi, bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Di fakultasnya, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidani kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada kongres tahun 1992, dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan.
Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004.
Disertasinya doktoralnya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia.
Selesai program Strata 1 (S1) di Fakultas Ekonomi UGM, Anies Baswedan sempat berkarier sebagai peneliti dan koordinator proyek di Pusat Antar-Universitas Studi Ekonomi UGM. Kariernya di sana tak berlangsung lama, sebab pada 1996 ia mendapatkan beasiswa program master ke Amerika Serikat.
Selesai mengambil kuliah doktor pada 2004, karena tidak memiliki uang untuk kembali ke tanah air, Anies sempat bekerja sebagai manajer riset di IPC, Inc. Chicago, sebuah asosiasi perusahaan elektronik sedunia.
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan menemui momen penting dalam kariernya. Ia dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina, menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan Muslim, Nurcholish Madjid atau biasa disapa dengan Cak Nur, yang juga merupakan pendiri universitas tersebut. Dilantiknya Anies menjadi rektor membuatnya tercatat sebagai rektor termuda di Indonesia, dimana saat itu usianya baru menginjak 38 tahun. (desastian)