SUKOHARJO (Panjimas.com) – Kajian Parenting bertema “Mencetak Generasi Pejuang” digelar takmir Masjid An Nur Madegondo, Grogol, Sukoharjo bersama ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Ustadz Muinudinillah Basri, MA, Ahad (15/10/2017).
“Pendahulu kita usia 15 tahun sudah jihad. Generasi 7 tahun sudah hafizh Quran seperti imam Syafi’i dan 17 tahun sudah menjadi Mufti. Amar bin Asy umur 12 tahun sudah menikah. 12 tahun jadi Khalifah, siapa itu Muhammad Al Fatih. Jadi generasi Islam melahirkan generasi yang tangguh,” kata Ustadz Muin mengawali Kajian tersebut.
Ustadz Muin menceritakan orang terdahulu, sahabat Rosul, Khalifah dan Ulama sejak kecil hingga muda menyibukkan diri dengan Quran dan perjuangan untuk umat Islam. Jika Islam sudah ada kuat di hatinya maka akan muncul generasi pejuang yang Islami.
“Dengan Al Quran maka akan muncul Presiden sebagaimana Erdogan yang sering menjadi pembaca tilawah Quran dalam sebuah pengajian. Islam harus menguasai dunia, karena Rosul mengatakan sungguh aku pernah diperlihatkan Allah dunia itu dilipat dari ujung timur sampai ke ujung barat. Maksudnya Islam akan menguasai dunia menjadi rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Ciri generasi pejuang memiliki ideologi Islam kuat. Ustadz Muin meyakini jika seorang anak sudah tidak punya ketegasan dalam beramal kebaikan bahkan hal yang wajib ditinggalkan, harapan terakhir hanya didoakan kepada Allah.
“Generasi pejuang memiliki ideologi Islam kuat, yakin dengan Islam, yakin dengan akhirat, puas dengan Allah sebagai robnya, yakin Rosul sebagai penuntunnya dan dan Quran sebagai petunjuknya,” tandasnya dengan nada keras.
“Lha kalau bocah ini ditakuti neraka sudah tidak takut, diimingi surga tidak mau dan ditunjukki ridho Allah tidak minat maka orang tua harus mendoakannya kepada Allah untuk ditunjukki jalan yang lurus,” pungkasnya. [SY]