SOLO (Panjimas.com) – Ustadz Aris Munandar, pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah, menjelaskan kunci pendidikan bagi anak harus diarahkan kepada penghafal Al Quran.
Ustadz Aris mengatakan bahwa generasi penghafal Quran akan memberikan barokah keluarganya. Kepada mereka dijauhkan dari jilatan api neraka dan dimasukkan ke dalam Surga.
“Pertama kita pilih pendidikan berbasis Tahfidzul Quran (penghafal Al Quran). Orang yang tidak mendekatkan diri pada Al Quran kehidupan rumah tangganya akan mendapati tidak barokah,” katanya saat menjadi pembicara dalam Parenting Nubuwah di STTD Al Hikam Solo, Sabtu (14/10/2017).
Lebih lanjut, Ustadz Aris menegaskan penghafal Al Quran tidak akan menjadikan miskin kehidupannya. Sebaliknya kata dia, banyak barokah yang akan menghampiri para penghafal Al Quran.
“Proyek pendidikan penghafal Al Quran itu tidak menjadikan kita miskin, melarat. Al Quran itu menambah keberkahan, ini yang kadang tidak diperhitungkqn orang tua. Saya tidak pernah mendapati orang penghafal Al Quran itu dihinakan dan disingkirkan atau tidak dimuliakan,” ujarnya.
Sebagai manusia tidak akan lepas dari kematian. Untuk itu, Ustadz Aris mengedepankan pencapaian kehidupan akhirat dibandingkan dengan pencapaian kepentingan dunia.
“Visi kehidupan kita apa? Ini, siapa yang hidup pasti akan mati, siapa yang diselamatkan jilatan api neraka dan dimasukkan kedalam surga,” ucapnya.
Ajari anak-anak untuk mencintai Al Quran dan urusan kehidupan mereka sudah ada yang menjamin. Ustadz Aris menegaskan dengan meluruskan pandangan kepada Allah, mencegah terjadi kerusakan arah pendidikan kita saat ini.
“Intinya pada tahun 1955 arah belajar Islam ke Barat dibuka lebar-lebar. Artinya sekarang ini mereka-mereka ini mengajarkan Islam ala paham Barat. Inilah yang kemudian mendidik anak kita telah membawa virus keburukan yang menghantarkan ke neraka,” ungkapnya. [SY]