GAZA, (Panjimas.com) – Faksi Palestina Hamas dan Fatah dilaporkan telah mencapai kesepakatan setelah perundingan yang digelar sejak Selasa (10/11) di ibu kota Mesir, Kairo.
“Ismail Haniyeh [Kepala Biro Politik Hamas] baru saja mengumumkan bahwa sebuah kesepakatan telah tercapai pada hari Kamis waktu Subuh antara Fatah dan gerakan Hamas di bawah pengawasan Mesir,” demikian pernyataan Taher al-Nunu, Penasihat Media Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis Kamis pagi (12/10), dilansir dari Anadolu.
Al-Nuno tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang isi kesepakatan Fatah-Hamas tersebut.
Media Palestina mengatakan bahwa kedua faksi akan mengadakan konferensi pers pada hari Kamis di Kairo untuk mengumumkan rincian kesepakatan kedua rival tersebut.
Delegasi Hamas dan Fatah memulai perundingan rekonsiliasi nasional di ibukota Mesir pada hari Selasa (10/10) untuk memulihkan keretakan hubungan selama satu dekade.
Kairo saat ini memimpin upaya untuk memulihkan perselisihan politik antara kelompok Hamas yang berbasis di Gaza dan gerakan Fatah yang berbasis di Tepi Barat.
Pekan lalu, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengadakan pertemuan kabinet pertamanya di Gaza sejak pemerintah persatuan nasional dibentuk pada tahun 2014, dalam sebuah langkah besar menuju rekonsiliasi Palestina.
Tepi Barat dan Jalur Gaza telah terbagi secara politis dan administratif sejak tahun 2007, ketika Hamas merebut kendali wilayah Jalur Gaza dari Fatah setelah beberapa hari pertempuran jalanan, pasca kemenagan dalam pemilihan umum.
Kendali Hamas terhadap Gaza pada tahun 2007 mengakhiri pemerintahan persatuan sebelumnya – pemerintahan yang berumur pendek, didirikan setelah Hamas men menyapu bersih suara dalam pemilu legislatif Palestina 2006.[IZ]