SOLO (Panjimas.com) – Mualaf Center Indonesia (MCI) wilayah Magelang Raya bertemu Yayasan Al Manarah Al Islamiyah di Loby Hotel Alila, Solo. Mereka membahas penyerahan bantuan pembangunan Masjid di Desa rawan pemurtadan, Tumut, Jragah, Boyolali, Rabu (11/10/2017).
Ustadz Asrori, Ketua MCI Magelang mengatakan bahwa pembangunan Rumah Allah yang hampir 6 tahun tidak terdengar suara adzan itu membutuhkan banyak biaya. Kedatangan yayasan yang berpusat di Arab Saudi itu memberikan angin segar perwujudan Masjid Al Muttaqin.
Bagi kami satu hal luar biasa karena biaya dana tidak mencukupi pambangunan masjid tersebut. Jelas kami sangat bersyukur sekali adanya bantuan ini, memberik an support kita. Yang terpenting membangun manusianya bukan hanya Masjidnya,” ujarnya.
Sementara itu, Abdul Samad Laode mewakili yayasan Al Manarahal Islamiyah mengaku senang bisa menyalurkan dana dari donatur Arab Saudi ke Indonesia melalui MCI. Pihaknya siap memberikan sumbangsih dalam pembentengan aqidah daerah rawan pemurtadan.
“Alhamdulillah kita bisa datang, lihat lokasi yang cukup jauh dengan perjalanan yang bisa kita nikmati di puncak Gunung Merbabu. Alhamdulillah ada masjid yang akan kita bantu, dana kita udah ada mungkin ini hanya tinggal menyalurkan saja. Ke depan kita akan lebih intensif dengan pendekatan aqidah,”
MCI Magelang saat ini melihat wilayah lereng Gunung Merapi dan Merbabu menjadi daerah yang rawan pemurtadan. Kuktur masyarakat petani dan buruh yang kurang memperhatikan kewajiban seorang muslim untuk sholat berjamaah ke Masjid, menjadi ancaman misionaris memurtadkan aqidah mereka.
Mengawali pembangunan Masjid di desa Tumut, MCI berharap pembentengan pemurtadan berkembang dan bermanfaat bagi umat Islam di wilayah tersebut. [SY]