JENEWA, (Panjimas.com) – Kampanye vaksinasi kolera secara oral terbesar ke-2 di dunia dimulai Selasa (10/10) lalu di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, menurut laporan PBB.
“Kampanye imunisasi kolera besar-besaran dimulai hari ini (10/10) di dekat Cox’s Bazar, Bangladesh, untuk melindungi [pengungsi] Rohingya yang baru tiba dan komunitas [pengungsi] dari inang penyakit diare yang mengancam jiwa,” demikian pernyataan PBB, Selasa (10/10).
“900.000 dosis vaksin telah dimobilisasi dan dikirim oleh lebih dari 200 tim vaksinasi seluler, ini menjadikannya kampanye vaksinasi kolera oral terbesar ke-2,” jelas perwakilan PBB, seperti dilansir Anadolu.
Program vaksinasi kolera itu dipimpin oleh Kementerian Kesehatan Bangladesh dan didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF.
Sejauh ini, belum ada kasus kolera yang menjangkiti para pengungsi Rohingya di Bangladesh, jelas perwakilan WHO.
Menurut UNICEF, program ini adalah kampanye vaksinasi oral terbesar ke-2 di dunia setelah Haiti pada tahun 2016.
“Pada Ahad (08/10) lalu, setidaknya 10.292 kasus diare telah dilaporkan dan segera dirawat di pemukiman dan kamp-kamp. WHO telah memperingatkan potensi wabah kolera,”jelas perwakilan PBB.
Para pengungsi Rohingya melarikan diri dari operasi militer di Myanmar di mana tentara dan gerombolan ektrimis Buddha membunuh laki-laki, perempuan dan anak-anak Rohingya, menjarah rumah-rumah mereka dan membakar desa-desa Muslim Rohingya.
Sejak 25 Agustus lalu, saat Militer melancarkan operasi brutalnya terhadap penduduk Rohingya, 519.000 penduduk Rohingya terpaksa menyeberang dari negara bagian Rakhine menuju ke wilayah Bangladesh, menurut Badan Pengungsi PBB, UNHCR.
Ini adalah gerakan “terbesar dan tercepat” dari populasi sipil di Asia sejak tahun 1970an, demikian pernyataan PBB.[IZ]