JEDDAH, (Panjimas.com) – Otoritas Saudi Sabtu malam (07/10) mengkonfirmasi laporan tentang serangan di dekat Istana Kerajaan di Jeddah yang berhasil digagalkan oleh pasukan keamanan, sehingga menyebabkan 2 petugas keamanan dan pelaku serangan tewas.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan 2 personil keamanan Saudi tewas pada hari Sabtu (07/10) dan 3 lainnya terluka dalam serangan terhadap pos terdepan Istana Kerajaan di Jeddah.
“Pada pukul 15:15 pada hari Sabtu, pos terdepan dari Royal Guard, yang terletak di depan Gerbang Barat Peace Palace [Istana Perdamaian] di Jeddah, diserang oleh seseorang yang keluar dari mobil Hyundai dan segera ditangani oleh pasukanRoyal Guard, pasukan yang diwajibkan merespon situasi tersebut, hingga mengakibatkan kematiannya di tempat segera saat insiden,” dilansir Saudi Press Agency (SPA).
“Tindakan pengecut ini juga mengakibatkan kemartiran Sersan Hammad bin Shallah al-Mutairi, dan seorang tentara bernama Abdullah bin Faisal al-Subaie dan korban luka yakni Kopral Walid bin Ali Shami, Ahmed Saleh Al-Qarni dan Abdullah Hindi Subei’i yang saat ini dalam perawatan,” jelas juru bicara Kemendagri.
Penyerang tersebut diidentifikasi sebagai Mansur bin Hassan bin Ali al-Fahid al-Amiri, seorang warga Saudi berusia 28 tahun, yang membawa senapan mesin Kalashnikov dan 3 granat Molotov, kata juru bicara Kemendagri tersebut.
Investigasi masih dilakukan oleh otoritas keamanan Saudi, dan “perkembangan apapun nanti akan diumumkan”, imbuhhnya.
Turki mengecam keras serangan tersebut pada hari Ahad dini hari.
“Kami mengecam tindakan teroris yang dilakukan kemarin (7/10) di Jeddah, Arab Saudi,” kata Menteri Luar Negeri Turki dalam pernyataan tertulisnya.
Pernyataan Menlu Turki juga mengucapkan rahmat Allah kepada petugas keamanan Saudi yang kehilangan nyawa mereka dan pemulihan yang cepat terhadap korban terluka.
“Selanjutnya, kami menyampaikan belasungkawa kami kepada saudara kami Pemerintahan dan rakyat Arab Saudi,” tambahnya.[IZ]