IDLIB, (Panjimas.com) – Sekitar 150.000 anak-anak Suriah di Provinsi Idlib yang kini dikuasai oleh pihak oposisi dijadwalkan untuk divaksinasi terhadap virus polio, demikian menurut sumber medis setempat.
“Tahun-tahun konflik telah memaksa jutaan anak-anak Suriah untuk pergi tanpa vaksinasi yang tepat,” kata Dr. Abdulsattar al-Subeyh, yang mengelola sebuah klinik kesehatan di kota Maaret al-Numan, Idlib, seperti dilansir Anadolu.
“Ini membuat mereka sangat rentan terhadap penyakit bawaan [warisan],” pungkasnya.
Jika tidak dikenal sebagai kelumpuhan infantil, polio adalah penyakit menular yang mengakibatkan kelemahan otot dan mempengaruhi kemampuan penderitanya untuk bergerak.
Menurut Abdulsattar, vaksinasi – yang akan diberikan oleh badan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) – akan diberikan kepada anak-anak setempat berusia antara 2 hingga 24 bulan oleh Direktorat Kesehatan Lokal di Idlib.
“Sekitar 6.500 anak sudah menerima vaksinasi,” jelasnya.
“Meskipun kekurangan kronis terkait jumlah tenaga medis, Kami berencana untuk segera memberikan vaksinasi tersebut kepada total 150.000 anak-anak di Idlib,” imbuhnya.
Sekarang di tahun ketujuh, konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 500.000 jiwa dan memaksa jutaan penduduk mengungsi, demikian menurut data PBB.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah telah mencapai angka lebih dari 470.000 jiwa.[IZ]