BALI (Panjimas.com) — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengakui salah satu tantangan menjaga pengungsi tidak bolak balik ke zona bahaya adalah masih banyak hewan ternak yang belum berhasil dievakuasi. Sehingga pengungsi yang memiliki ternak harus memberi pakan kembali ke kediamannya di zona bahaya untuk menjaga atau memberi pakan hewan mereka.
“Setidaknya ada 15 ribu hewan ternak yang harus diturunkan,” ujar Willem di posko komando Tanah Ampo, Karangasem, Kamis (6/10).
Karena itu BNPB telah bekerjasama dengan Dinas Pertanian, khususnya Dirjen Peternakan untuk mempercepat proses evakuasi ternak ini. Bupati Karangasem sudah menyiapkan lahan seluas 300 hektar untuk menampung sementara hewan ternak pengungsi.
Kemudian Kementerian Pertanian juga telah bersedia menyediakan pakan dan vaksin untuk hewan ternak pengungsi. Untuk membantu angkutan pemindahan ternak, Willem mengungkapkan telah berkomunikasi dengan Komandan Satgas yang diamanahkan kepada Komandan Kodim.
“Untuk menambah armada truk, termasuk personil untuk membantu pemindahan hewan ternak,” terangnya.
Tantangan memindahkan hewan ternak, diakui dia muncul dari pengungsi sendiri. Banyak pengungsi masih enggan memindahkan hewan ternaknya. Alasannya karena merasa masih aman di rumah atau kandang.
“Jadi ini pekerjaan yang tidak mudah, kita akan berusaha sekuat tenaga agar daerah yang dinyatakan bahaya tidak ada orang yang mendekat, termasuk pengungsi yanghanya ingin memberi makan hewan ternaknya,” ungkap Willem.(des)