JAKARTA, (Panjimas.com) – Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini memaparkan bagaimana memperbaiki Surabaya selama dua dekade menjabat sebagai wali kota.
“Saat pertama kali saya menjabat sebagai wali kota, bagaimana saya bisa membahagiakan warga Surabaya,” katanya saat menjadi narasumber dalam acara Sarasehan Untuk Negeri (Seruni) yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) di Gedung Auditorium Soeria Atmaja, Depok, Jawa Barat, Kamis (05/10).
Wanita yang akrab disapa bu Risma menjelaskan, awal mula yang diperbaiki adalah lapangan pekerjaan. “Saya harus menyiapkan lapangan pekerjaan baru dari dana yang disiapkan dari APBD.”
Dia mencontohkan seperti gaji pengamen untuk di taman-taman di Surabaya. Pemkot menyiapkan anggaran 2,5jt rupiah dari dana APBD untuk para pengamen setiap bulannya.
Selain itu dia menyatakan tak pernah mengusir warganya dalam proses perbaikan kota.
“Penduduk pun tidak dengan cara diusir, justru diberi tempat tinggal dengan harga yang sangat murah per bulannya, sebesar Rp. 80.000 saja. Tidak hanya murah, penduduk di Rumah Susun juga bisa melakukan aktivitas ekonomi dari Koperasi yang terhubung dengan area penjualan komersil di mall-mall besar,” pungkasnya. [TM]